tag:blogger.com,1999:blog-75995704914833430552024-03-13T09:05:57.862-07:00Ahmad DarwinAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13265851624063557677noreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-7599570491483343055.post-70134483094607629002017-11-21T17:59:00.000-08:002017-11-21T17:59:34.138-08:00Birul wa lidain<div style="text-align: left;">
Assalamualaikum wr. Wb, </div>
<div style="text-align: left;">
Hamdan wasyukron lillah.
Solatan wasalam ‘ala rasulillah ... sollollahu alaihi wasallam ... </div>
<div style="text-align: left;">
amma ba,du </div>
<div style="text-align: left;">
Yang saya hormati para ustad dan ustazah nan cantik rupa tampan wajahnya </div>
<div style="text-align: left;">
Yang saya cintai dan banggakan para teman-teman muslimin muslimat
Sahabat dai, daiyah Sdit alfath yang penuh semngat </div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Berbicara masalah hidup , sudah tentu kita berbicara masalah orang tua
karna apa ? Karna orangtua, kita ada , karna orangtua, kita bisa hidup
dan karna orang tua pula, kita dapat berkumpul bahagia di tempat yang mulia ini,
Alhamdulilllah....
Untuk itu dalam kesempatan kali ini saya akan membawakan tema yang berjudul BIRRUL WALIDAIN Nabi muhammad sollollohu ‘alahi wassallam pernah bersabda
......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Yang artinya :
Keridhoan allah itu terletak pada ridonya kedua orang tua
Dan murkanya allah itu terletak pada murkanya kedua orang tua
Dari hadis diatas sudah dapat kita pastikan teman-teman....
Untuk mendapatkan keridoan allah itu sangatlah mudah!
Buat orang tua kita bahagia , dia senang, dia ridhoooooo
Insyaallah surga yang kita dapat...
Dan pun sebaliknya ...
Jika durhaka yang kita perbuat , dia benci, dia murka, maka azab allah berserta dengan murka
Na’uzduuuuuuubillah himinzdalik....
Sahabatku yang budiman...
Saya mau tanya nihhhh
Boleh gaaaa......
Ciusssssss..... mi apa..... ( bercanda)
Udah pada tau ga cara berbakti kepada orang tua ?
Hayoooo... tau ga........
Yang benerrrrr.....
Kalo belum tau nih saya kasih tau,...
3 M
M yang pertama
Mentaati segala apa yang dia nasehati
Untuk kita mendapat keridoan allah
cukup kita mentaati orang tua kita teman teman, apa yang ia nasehati sudah tentu jalan yang terbaik untuk kita,
dan M yang kedua
Memberikan yang terbaik ketika dia masih ada,
Hal yang ter baik apa yang sudah kita persembahkan kepada orang tua kita.!
Sudahkah kah kita mampu membelikannya rumah yang besar, mobil yang mewah, atau menaikan haji dan umrah.!
Sudah tentu kita pun tak akan bisa,
lalu apa teman teman,!
selain perilaku yang baik, sopan, gigih dalam menuntut ilmu, tak takut dalam mencoba, seperti halnya kita hari ini,
tampil penuh semngat tampa rasa takut, itu adalah persembahan yang sangat berhaga bagi mereka.
M yang yang ketiga
Mendoakan Khusnul khotimah dan magfirah allah ketika dia telah mendahului kita,
Dengan doa yang kita panjatkan untuk mereka , insyaallah kita sudah termasuk golongan anak anak yang berbakti kepada orangtua.
ALLAHUMMAGFIR ZDUNUBANA WA ZDUNUBA WALIWALIDINA WARHAMHUMA KAMA ROBBAYANA SIGORO AMINNN..
Demikian lah yang dapat saya sampaikan salah dan khiilaf mohon di maafkan
Timang timang si anak bayi
Bayi ditimang nangis menjadi jadi
Aduh aduh perih luka hati ibu nyai
Melihat anak hidup taklah berbakti
Bakti berbakti sianak jalan
Jalan berliku membuat lupa arah pulang
Aduh kasian si anak jalan
Mati tersungkur akhirat neraka tempat pulang,
Minum diminum airlah susu
Susu diminum manislah rasanya
Bakti berbaktilah dengan ayah ibu
agar kelak kau menjadi penghuni surga
wabillahi taufiq wal hidayah summassalamualikum wa roh matullahi wabarokatuhhhh......
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13265851624063557677noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7599570491483343055.post-7672691084471411552016-05-21T22:49:00.000-07:002016-07-31T01:34:29.904-07:00CERITAKU ( ADA DI blog satunya) TAK KENAL MAKANYA TAK SAYANG<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiRyWJZ5zsuTxDjkkIGbsLc3GA1iPe0jKTLrRnzc6Dt1VYrQVLCOuqMbdAlK2KHUXKaUThvcxjSw2NHbjswzsPYtNLmmKXan9xikfjtooYxQhlXpQ66ZO3CUzltnsDdOgquMOyczkMU0ZX/s1600/C360_2015-10-24-06-55-46-492.jpg" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiRyWJZ5zsuTxDjkkIGbsLc3GA1iPe0jKTLrRnzc6Dt1VYrQVLCOuqMbdAlK2KHUXKaUThvcxjSw2NHbjswzsPYtNLmmKXan9xikfjtooYxQhlXpQ66ZO3CUzltnsDdOgquMOyczkMU0ZX/s320/C360_2015-10-24-06-55-46-492.jpg" width="179" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Akhmad Darwin</td></tr>
</tbody></table>
Salam kenal sahabat !</div>
<div style="text-align: justify;">
perkenalakan,
Namaku Akhmad darwin, tanggal 7 desmber 1989 aku dilahirkan (katanya-
kata ortuku lah), tepatnya didesa sarang tiung kabupaten kotabaru (
Kal-Sel ), aku anak kedua dari 3 bersaudara, ibuku hanyalah seorang ibu
rumah tangga dan ayahku hanyalah seorang nelayan.<br />
Aku bersuku MANJAR, eemm... pasti teman-teman rada bingung ya?.<br />
MANJAR!!
suku apa itu? ini hanya bisa bisaku aza yang memadukan dua suku antara
suku mandar dan banjar ,suku ayah dan ibuku. Sahabat! setiap orang
pasti punya cita-cita, dan akupun juga, Cita-citaku sederhana, yaitu
aku hanya ingin membahagiakan setiap orang yang ada disampingku (itu
pun, jika yang demikian dapat disebut cita-cita). heeee...<br />
huuuuuhhhhhh.... (menghela napas / berat berpikir , apa yang mau ditulis).... </div>
<div style="text-align: justify;">
eemmm..
entah apa yang mau aku tulis dalam blog ini , ingin rasanya aku
memperkenalkan secara detail tentang kehidupanku, tapi harus aku mulai
dari mana, aku bukan ahli bahasa/sastra yang mampu menuangkan cerita
kehidupan dalam sebuah tulisan. ( tapi aku mau bercerita pada dunia).<br />
<a name='more'></a><br />
<b><span style="font-size: x-large;">Keluargaku</span>..</b>..</div>
<div style="text-align: justify;">
Sahabat!
Jika banyak yang berkata "indahnya keluarga" mungkin akupun pernah
merasakan nya. indah disaat bersama ayah, ibu dan saudara-saudaraku
(mungkin ini yang mau aku bahas dalam blog ini, hee) . </div>
<div style="text-align: justify;">
Kurang
lebih sekitar 20 tahun yang lalu ( sekarang umurku 25-26), kalimat ini
pantas dalam kehidupanku, Tentaram dan damai, walau hidup pada rumah
yang kecil, beratap daun rumbia , dinding-dinding dan lantainya yang
terbuat dari ayaman bambu. dan hiasan pekarangannya penuh dengan
berbagai bunga, hanya sekedar untuk menyamarkan kumuh dan gubuknya rumah
kecil itu, pantai yang tak jauh dari rumah menjadikan suasana semakin
nyaman, indah dan tentram oleh irama nada gemuruh ombak yang
menghempas bebatuan karang.<br />
<br />
Penghasilan ayah hanya dari bagang (<i>nama alat penangkap ikan dilanut</i>)
namun selalu dirasa cukup setip hari, Tak ada keluh bagi kami , yang
kami rasa hanyalah kebahagiaan dan tentaraman (mungkin perasaan anak
kecil saat itu/ perasaanku). calon bayi yang dikandung ibu, membuat
semankin bahagia kehidupan kami. setiap hari penuh canda tawa dan
bahgia.<br />
Saat itu listrik belum masuk didesaku, jika kami ingin
menonton TV maka kami harus jalan kaki sejauh 2km. untuk menuju rumah
pak haji Aco namanya, karna hanya belio yang punya TV dimasa itu, itupun
setiap orang harus bayar 50 rupiah karna uangnya untuk dikumpulkan dan
dibeli soalar buat mesin domping yang digunakan (mesin listrik). jika
kami merasa letih (uyuh jar banjar) maka ibu atau ayah hanya mengajak
kami untuk mendengarkan cerita kisah para nabi dan rasul atau bahkan
cerita dongeng yang tak jelas akhirnya, namun kami tetap menikmati
dengan tertawa bahagia, sungguh indah bila dikenang, walau hidup
seadanya, namun terasa indah jika bersama. dan itu sudah dirasa cukup,
karna kebahagian sesungguhnya ada pada kebersamaan dan ketentraman.<br />
<br />
<b><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: x-large;">Perahara Yang Tak Dimengerti Si Kecil</span></span></b><br />
Tahun 1993 , entah apa yang sebenarnya terjadi, <b><i>"penyerangn masal tanjung pelayar" , </i></b>
melibatkan ayah dan kedua orang saudaranya ( pua anci dan pua usuf) dan
entah bagain mana asal mulanya , yang aku tau ayahku pergi berkunjung
kekampung halamannya, untuk menghadiri acara perkawianan keluarga. dan
pada akhirnya menjerumuskannya pada kokoh dan kuatnya terali besi.<br />
<br />
Bagaikan <b>Tenggara</b> datang sebelum pada musimnya (<i>suatu musim yang tidak ada penghasilan bagi nelayan) </i>runtuh
hati menghapus semangat diri, seolah tak ada lagi harapan untuk hidup
berbagi, itulah mungkin perasaan ibu disaat itu ketika mendengar berita
teragedi itu terjadi.<br />
<br />
Dua anak yang masih kecil dan
kandungan yang sudah membesar, tanpa ada suami yang menemani dan
memberikan semanagat hidup dalam menantang kerasnya kehidupan.<br />
apa
yang harus diperbuat ibu beranak dua dan kandungan yang siap menanti
kelahiran, sedangkan sang suami terjerat diterali besi. (sungguh terasa
memilukan).<br />
<br />
Rasa malu dan gengsi mengadu pada
keluarga membuat kehidupan itu semakin pahit dan berat, ibu memikul
sendiri seolah mampu menghadapi kenyataan yang dihadapi. tak lagi
memikirkan sepahit apa yang akan terjadi, dia hanya manpu berusaha dan
terus berusaha memberi yang terbaik untuk sibuah hati, berusaha dan
terus berusaha mencari jalan yang terbaik, agar semuanya dapat
terkendali , cicin emas yang pernah menjadi ikatan suci digadaikan
untuk modal membebaskan sangsuami , namun apa daya segala usahanya
hanya berakhir sia-sia, hukum tetap hukum, peroses keadilan yang akan
menjawab segalanya.<br />
<br />
Beberapa bulan kemudian setelah
teragedi itu , ibu pun melahirkan anak laki-laki , Ibu memberinya nama
YUSRIANNOOR artinya cahaya kemudahan, berharap jalan Allah menitipkan
seorang bayi laki-laki ini mampu membuat jalan hidupnya tegar dan juga
dimudahkan. <br />
Sampai pada akhirnya ibu berkenalan dengan seorang
wartawan koran, dan ibu bercerita panjang lebar tentang tragedi itu,
maksud dan tujuannya tidak lain agar temannya mau mengespos kejadian
yang sebenarnya, agar banyak pihak yang membantu peroses di pengadilan.<br />
Dan
lagi lagi, malah semua itu menjadi bumerang yang luar biasa ketika ada
salah seorang keluarga ayahku, entah sengaja mempitnah atau hanya
sekedar mengadu sesuatu hal yang dia sendiri tidak tau apa yang terjadi
sebenarnya. Hidup hampir putus asa mungkin itulah yang ibu rasa, pada
akhirnya ibu kembali bangkit, mungkin, itu karna kami bertiga <i>(maria ulfah-kakaku, ahmad darwin-aku, dan yusriannoor-adikku)</i>.
ibu menjelaskan penuh meyakinkan pada ayah agar kesalah pahamanan itu
tidak menambah hancurnya harapannya untuk kembali hudup bahagia.<br />
<br />
Delapan
bulan berlalu, ponis pengadilan memutuskan ayah dan saudaranya
menjadi tahanan luar, rasa syukur dan bahagi menyelimuti hati ibu, namun
kebahagiaan itu terasa begitu singkat, entah dari mana awalnya, ayah
tak lagi seperti dulu setelah keluar dari penjara , ayah jarang ada
dirumah, entah apa alasannya, ketika ayah datang ibu marah-marah, kami
hanya bisa mendengarkan ocehan yang tak jelas, yang mungkin hanya
dimengerti orang dewasa, ibu nangis, ayah kembali pergi, semuanya
bertahan hanya berapa bulan setelah ayah keluar dari penjara, dan pada
akhirnya mereka pun memutuskan bercerai. ( tubi-tubi derita yang ibu
rasa, semoga allah mempersiapkan surga buatnya diakhirat nanti aminnnn)<br />
<br />
Setelah
perceraian itu, ayah tak pernah lagi datang menjenguk kami, ibulah
yang menjadi tulang punggung keluarga, , ibu berusaha mencari
penghasilan untuk makan sehari-hari, dari meraut sapu <i>( terbuat dari lidi)</i> menjual tempurung nyiur, samapai jadi buruh pengupas ubur-ubur.<br />
sahabat!
Makan seadanya, kadang cuma makan pisang rebus yang yang ditumbuk, jika
pun ada beras ibu haya memasaknya menjadi bubur, (sungguh pilu bila
diingat).<br />
kehidupan itu sangat jauh berbeda Ibu tak pernah lagi
mengajak kami bermain dan bercanda, bahkan dia menjadi sangat berbeda,
ibu jadi pemarah, pengekang, dan bahkan apa yang kami lakukan itu selalu
salah dimatanya, yahh.. mungkin itu karna tekanan batin yang dia
derita.<br />
suasananya kini sangat berbeda , jika dulu ada ayah yang
menemani, kini hanya kami hidup berampat , tidak ada lagi acara pergi
nonton TV , tidak ada lagi cerita kisah para nabi dan dongeng yang
menghibur disuasana malam, segalanya menjadi sepi, ibu pun dipenuhi
dengan emosi jika melihat tingkah anaknya yang dianggapnya salah,
padahal bagi kami tak ada yang salah apa yang kami laku kan.<br />
Jika
suasana hati ibu lagi baik kami berdua diajak ikut bersamanya masuk
dalam hutan mencari kayu bakar, dan meraut sapu untuk dijual. walau
hanya diajak seperti itu entah mengapa rasa bahagia terasa sekali,
"andai kata ayah ada disini mungkin hidup kita tidak sepilu ini" itu
yang selalu berbisik dihatiku, ibu mengajarkan kepada kami untuk hidup
tak boleh meminta belas kasih, apa lagi menjadi pengemis. ibu selalu
berkata kepada orang yang hendak membantunya "aku mampu menghidupi tiga
anakku, terimakasih perhatian kalian , maaf aku tidak bisa menerimanya"
itulah kata kata yang sering dia ucapkan.. entah apa yang dia pikirkan,
malu atau gengsi, hidup tak mau dibantuan orang lain. padahal dia tau,
kita semua tak kan hidup bila sendiri.<br />
rumah gubuk yang jau dari
masayarakat desa, membuat kami hidup membiasakan diri. jika ibu pergi
kami harus tetap berada dirumah, sedangkan adikku dititip pada nenek.
nenek sangat sayang pada kami, namun kami hanya sesekali diperbolehkan
ketempat nenek. rasa jenuh dirumah membuat kami menjadi anak yang suka
mencari cari kesempatan pergi bermain, walaupun kami tau resiko nya akan
dapat marah bahkan akan dapat pukulan dari ibu.<br />
<span style="color: blue;"><span style="background-color: white;">Dengan berjalan nya
waktu, kami (sikecil) tetap dapat menemukan jalan kehidupan kami dalam
dunia bermain, MESKI terus dapat marah dari ibu, kami banyak
bermain denagn mainan tridisional seperti ayun apan, rumah-rumahan,
kadang doter-doteran , pedang-pedangan ( terbuat dari papan) ,
tembak-tembakan ( terbuat dari bambu dan pelurunya dari kertas basah),
kapal-kapalan (terbuat dari pelapah rumbia), berenang dilaut ( ini yang
paling dibenci ibu), main tali getah, ( karet gelang), sam-saman, inting
intingan , buta lele, cinaboi, asinan ( penjuru pagar) , layang-layang (
pada musimnya) , gasing, main gapo ( terbuat dari pasir), gelendengan (
terbuat dari ban motor, tutup mangkong sabun colek, apa saja yang
berbentuk bulat yang bisa digulingkan), mobil-mobilan ( bermacam-macam
dari terbuat dari botol sampai dari papan dan bisa di naiki) dll. masih
bayak yang lainnya.. ( sengaja dikasih biru karna tidak terlulu
penting) heeeee</span></span><br />
<br />
Sampai pada suatu hari,
mungkin, entah pangilan pekerjan untuk menjadi buruh pengupas ubur-ubur
dikota membuat ibu harus meninggalkan kami, dan terpakasa kami dititip
pada nenek, , allahamdulillah setelah kembali dari itu ibu mendapatkan modal , untuk mulai membuka usaha kecil-kecilan
dikampung , setiap pagi ibu menjadi penjual kue dan disorenya ibu
menjadi penjua bakso. kami mulai melupakan sesosok ayah, yang kami lihat
hanya ada semangat ibu beranak tiga.<br />
<br />
<b><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: x-large;">Harapan seorang ibu beranak tiga</span></span></b><br />
<br />
Usaha
kecil yang ibu jalankan mencukupi segala kebutuhan, kami tak lagi makan pisang rebus yang ditumbuk, hari-hari kami mulai kembali ceria dan
bahgia. ibu tak lagi marah-marah, bahkan ibu kembali sering mengajak
kami bermain dan bercanda bersama (candaan ala anak dan orang tua).<br />
sahabat
...! tak terasa sudah tiga tahun ibu bercerai dengan ayah , selama itu
juga hampir tak pernah aku dengar kabar tentang ayah, dan mungkin ibu
dan kami sudah merasa nyaman dengan kehidupan ini. Tekat kuat seorang
ibu beranak tiga berjuang menghidupi keluarga, membalut sebuah luka,
walau tak pernah akan hilang bekasnya, namun kini telah samar tertutup
oleh balutan harapan ibu beranak tiga, bertekat membahagiakan
anak-anaknya, dan menjadikannya insan yang terbaik dalam harapannya.<br />
Ibu
sangat memperhatikan pendidikan kami, disela kesibukannya, ibu selalu
ada buat kami, selama tiga tahun itu ibu belajar keluar pada rasa
nyamannya, mengajak kami hidup dengan tegar untuk menuju bahagia, dan
kebahagian itu sudah sangat terasa." terimakasih ibu. engaku wanita yang
luar biasa" mungkin hanya itu pujian sederhana yang biasa kami kata. <br />
kami
pun dimasukan sekolah di SDN Sarang Tiung, kakakku yang pertama, baru
aku dan terakhir adikku, ( banyak hal yang mau aku cerita disaat masa
sekolah ini. masih terasa hangat dalam ingatan, kebahgian, kesederhanan,
kepolosan, kegigihan dan bahkan kesedihan , namu lain kali aza ya di
bahasnya, heeeee). <br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: x-large;"><b>Goresan pena mengoyak luka </b></span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">H</span>ari berganti har<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">i, bulan berganti bulan, waktu kian berlalu mengikis dan<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"> meninggalkan masalalu<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">.</span></span></span></span></span></span></span> Musam <b>Barat</b>
telah datang ( musim yang dinanti nelayan) , musim yang membawa
berjuta harapan dan kebahagiaan bagi nelayan, walau pun ibu bukan
seorang nelayan namun dia yakin dengan datangnya musim ini akan
berdampak baik pada ekonomi penghidupan. dan itu benar adanya, kue yang
ibu jual setiap pagi selalu terjual habis, warung baksonya setiap sore
juga selalu ramai denagan pembeli. kami pun selalu ikut membantu ibu
walau hanya sekedar membantu mengantar menu. kami sangat bahagia seolah
badai derita telah benar-benar berlalau, goresan sembilu derita telah
benar-benar sembuh.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
takdir tuhan berkata bukan. ketika datang sepucuk surat dan sebuah kado kepada ibu.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
bersambung...</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13265851624063557677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7599570491483343055.post-41836642107294659662016-03-30T17:50:00.003-07:002016-11-17T01:48:10.081-08:00KOTABARUjaya kotabaru<br />
sebagai anak mandar dari desa sarang tiung<br />
saya melihat kotabaru bagai samapan tua tak kunjung menepi<br />
mengayuh tak berarah membuat penumpang<br />
kian mengeluh dan mulai berharap janji<br />
janji bahagia,...<br />
sejahtra....<br />
selamat dipenghujung negri<br />
namun mengapung terseret oleh arus bahtera buih berseri<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
jaya kotabaru<br />
samapan tua tak kunjung menepi<br />
mencoba kayuh nan tak berarti<br />
lemah tangan menopang janji <br />
kembali kalah oleh arus bahtera buih berseri<br />
<br />
jaya kotanbaru<br />
sampan tua tak kunjung menepi<br />
mencari arah nan mudah diarungi<br />
arahnya mungkin ada, namun sang pengayuh tak punya nayali<br />
atau bahkan telah menjadi pecundang pengubar janji<br />
yang hanya mampu berdiri congkak dikarnakan gengsi<br />
<br />
jaya kotabaru<br />
sampan tua tak kunjung menepi<br />
berharap ada yang mampu tulus dan ikhlas mengayuh<br />
sampai tersandar indah dipenghujung negri<br />
agar dapat menjadi taman indah<br />
untuk penumpang sejati yang selalu menanti<br />
<br --="" komisigratis.com="" of="" script="" start="" />
<script src="http://komisigratis.com/ads.php?pub=30115" type="text/javascript"></script>
<!-- End of KomisiGRATIS.Com Script -->/>
aminnnnnnAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13265851624063557677noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7599570491483343055.post-49709850167353261512016-03-24T22:55:00.001-07:002016-05-22T06:27:20.983-07:00Puisi Untukmu GuruGuru...<br />
ketika nampak suasana pagi<br />
cerah dan indah oleh sinah mentari<br />
enkau tegak , gagah berdiri<br />
siap menanti menyambut kedatangan kami<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
dengan senyum yang indah berseri seri<br />
terpancar tulus dari sanubari<br />
engkau tunjukan kepada kami anakmu<br />
yang selalu berbuat nakal entah kapan akan berhenti<br />
<br />
Guru...<br />
ketika air mata kami berlinang membasahi pipi<br />
ketika rengek tangis membuat telingamu terasa tuli<br />
ketika debuk pukul menyakiti tubuhmu berkali-kali<br />
engkau tetap sabar dan tersenyum<br />
memberikan nasehat , menghibur kami<br />
<br />
Guru...<br />
hari ini ...<br />
berpamit mentari, laksana senja dipenghujung hari<br />
indah memang, namun menyisakan awan kelabu<br />
mungkin itulah, gambaran suasana hati<br />
yang dilanda rasa bahagia dan pilu...<br />
<br />
kami anak-anakmu<br />
hanya mampu berkata terimakasih kepadamu<br />
akan kami ingat selalu tutur nasehatmu<br />
dekap hangat cinta kasihmu<br />
jasamu tak akan lekang oleh waktu<br />
salam rindu sellu, untukmu guru<br />
<br />
I love you<br />
<br />
<br />
karya : Akhmad darwin S.Pd.I <br />
<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13265851624063557677noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7599570491483343055.post-10320160507265360732016-03-24T20:28:00.004-07:002016-11-17T02:00:50.765-08:00Megah Mahkota Kjayaan Bangsa<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Negri nan subur, kekayaan yang berlimpah</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">indah seni budayanya karya sejati nenek moyang tercinta</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">indonesia tanah airku tercinta</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">megah mahkota kejayaan bangsa</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">bermacam suku kultur budaya</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">menjadikannya negri nan indah bak permata</span><br />
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;"><!-- Start of KomisiGRATIS.Com Script -->
<script type="text/javascript" src="http://komisigratis.com/ads.php?pub=30115"></script>
<!-- End of KomisiGRATIS.Com Script -->
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">kilauan la<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">u</span>t nan biru terbentang luas</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">menjadi sejarah kegagahan pejuang bangsa ( nenek moyang tercinta)</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">pulau-pulau nan kokoh, dengan ragam bahasa nan berbeda</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">tetap satu dalam ikatan beneka tunggal ika</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">elok dan cantik, indah dan menarik</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">tiap lekuk gemulai tarianmu</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">penuh makna dan cerita yang berbeda</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">untuk kami, pemuda pemudi generasi bangsa</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">sebuah ibarat, untukmu negriku tercinta</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">budayamu laksana pernak-pernik perhiasan bangsa</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">disetiap perbedaanmu, laksanan rempah-rempah memperkaya rasa</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">tetaplah selalu tegak dan jaya</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">dan jangan pernah pupus ditelan masa</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">karena, tanpamu ,negri ini</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">akan berdiri lusuh , kusam dan tak bermakna ( keindahan dan kecantikan)</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">budaya....</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">megah mahkota kejayaan bangsa</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">tetaplah tegak dan selalu jaya</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">karna engkau insprasi terbangga</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">untuk negriku indonesia tercinta </span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">karya : Akhmad darwin S.Pd.I</span><br />
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13265851624063557677noreply@blogger.com0